Teknik dalam
permainan bola voli ada 2 macam, yaitu :
- 1. Teknik Tanpa Bola.
- a. Sikap Siap.
Berdiri
dengan kaki yang satu didepan kaki yang lain, kedua kaki terbuka selebar bahu,
kedua lutut ditekuk sampai membentuk sudut 135º, kedua tangan ditekuk sedikit
diletakkan rileks didepan tubuh, badan dicondongkan kedepan sampai tumit
terangkat.
- b. Pengambilan posisi yang tepat & benar.
- c. Langkah kaki gerak kedepan, kebelakang, kesamping kiri & kesamping kanan.
- d. Langkah kaki untuk awalan Smash dan awalan Block.
- e. Bergulir kesamping & bergulir kebelakang.
- f. Gerak meluncur.
- g. Gerak tipuan
- 2. Teknik Dengan Bola
- a. Service untuk menyajikan bola pertama.
- 1. Underhand Service
Pemain
berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan
kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan
kiri sebaliknya).
Bola
dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang,
lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola.
Sementara berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Bola dipukul
dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan
terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan.
Jenis² Underhand Service
- Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.
- Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.
- Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.
- Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.
- 2. Overhead Service
Pemain
berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk
Tangan kiri dan kanan bersama² memegang bola, tangan kiri menyangga bola
sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.
Bola
dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala
didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala
dengan telapak menghadap kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah
belakang.
Setelah
tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan
pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap
lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.
Bola dipukul
dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan kekaki
sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha yang
lainnya.
Jenis² Overhead Service
- Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.
- Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
- Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
- Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.
- 3. Floating Service
- Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.
Bola
dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam
posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar bola.
Bola
dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus
tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau
dengan tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan tidak
ada gerakan lanjutan
- Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.
Pemain
berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan lengan
menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak kesisi.
Berat badan ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.
Lengan
diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan
dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam,
sewaktu bola itu melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar
sedemikian rupa sampai menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah
depan.
Kontak
dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti
sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan
sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.
- 4. Jump Service
Jump Serve
merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan,
sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan
irama permainan lawan.
Keuntungan
menggunakan jump serve adalah :
- Dapat menjatuhkan mental lawan
- Mempersulit lawan untuk membangun serangan
- Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
- Memudahkan kerja defender
Teknik Jump
Serve :
- Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
- Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
- Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
- Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
- Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat dan memukul bola.
- Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak terpatah².
Cara Melatih
- Untuk control spike, latihan diberikan mulai 3m atau di garis serang, bola dilempar sendiri dan spike. Setelah menguasai pada jarak 3 m, kemudian mundur dan lakukan pada jarak 4m, lalu 5 m dan seterusnya. Hal ini dapat melatih akurasi pukulan.
- Latihan dapat digabung dengan receive, agar terbiasa dengan penerimaan jump serve.
- Pemain harus tahu bahwa jarak pukulan lurus dengan pukulan menyilang berbeda jaraknya ± 2m, sehingga gerakan lengan dan pergelangan tangan pada saat memukulpun harus berbeda.
- Kontak pukulan pada bola dari jarak 3m berbeda dengan kontak pada bola pada garis belakang, semakin kebelakang kontak makin dibawah bola.
- Pemukul tangan kanan sebaiknya melempar bola dengan tangan kanan.
- Latih pemain secara berpasangan untuk melempar bola tanpa awalan dan tanpa lompatan dari garis belakang dan jatuhnya bola harus pada posisi yang sama didalam lapangan.
- Konsentrasi dalam jump serve sangat diperlukan, berikan latihan dengan target 10 bola untuk setiap posisi dan lakukan 3 kali dalam 1 minggu.
- b. Pass Bawah berguna untuk passing dan umpan.
- Pemain melakukan sikap siap.
- Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º dengan badan.
- Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135º menjadi 45º.
- Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.
- Kembali kepada sikap siap.
Jenis² Pass Bawah
- 1. Pass Bawah dua Tangan
- 2. Pass Bawah Satu Tangan
- 3. Pass Bawah Bergulir Kesamping
- 4. Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
- 5. Pass Bawah Meluncur Kedepan
- c. Pass atas berguna untuk passing dan umpan
Pada
dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan
kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat
cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.
- Pemain melakukan sikap siap.
- Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
- Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
- Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
- Kembali kepada sikap siap.
Jenis² Pass Atas
- 1. Pass Atas Normal
- 2. Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang
- 3. Pass Atas Bergulir Kesamping
- 4. Pass Atas Meloncat
- d. Umpan untuk menyajikan bola pada Smasher.
- 1. Umpan Kedepan
Pengumpan
menempatkan posisi badan dibawah dan agak dibelakang arah gerak bola, kedua
telapak tangan dan jari² membentuk bulatan ½ lingkaran telah siap didepan atas
muka dahi.
Jenis² Umpan.
- a. Umpan Normal/Open.
Bola segera
diumpan keatas dengan kekuatan dorongan lengan, jari dan pergelangan tangan
serta ayunan kaki. Usahakan bola parabol keatas net dengan ketinggian lebih
dari 2m dari tepi atas net. Bola berada diantara smasher dan pengumpan sejajar
net dengan jarak dari net ± 20cm – 50cm.
- b. Umpan Semi.
Perkenaan
bola tepat diatas dahi segaris dengan sumbu badan, dimana umpan dilakukan
dengan gerak keatas depan, ketinggian bola diatas tepi net antara diatas 1m s/d
2m. Penentuan kualitas parabol dan jalannya bola tergantung kekuatan jari,
pergelangan tangan dan lengan. Timing pemberian umpan semi dilakukan bila
smasher telah kelihatan bergerak maju awalan dengan jarak ± 1m dari
pengumpan.
- c. Umpan Straight/Kamboja.
Parabol bola
antara 0.5m s/d 1.5m dari tepi atas net. Dorongan bola lebih dominan
dibandingkan dengan gerak keatas untuk parabol bola, Bola diatas net meluncur
agak cepat dengan jarak 20cm – 50cm dari net, dimana akhir parabol bola
terletak diatas garis samping lapangan. Begitu bola datang segera dipantulkan
kedepan atas dengan cepat, setelah pengumpan melihat smasher telah berawalan
merapat dengan net diluar garis samping lapngan. Timing pemberian umpan harus
tepat, yaitu saat bola telah didepan atas dahi dan smasher telah siap mengambil
awalan.
- d. Umpan Quick.
Teknik umpan
ini memerlukan ketinggian bola 50cm s/d 1m dari tepi atas net. Timing
pemberian bola saat smasher telah melayang keatas didepan pengumpan siap untuk
memukul bola, biasanya pasing bola datang, tunggu sebentar sampai smasher
meloncat untuk menunggu bola diatas net. Gerakan utama dalam umpan pendek ini
adalah kekuatan jari dan pergelangan pengumpan, perkenaan tangan terhadap bola
sama dengan pelaksanaan umpan semi. Arah umpan parabol vertical disebut quick
A, sedangkan parabol straight disebut quick B.
- 2. Umpan Kebelakang
Pengumpan
menempatkan posisi badan dibawah bola, badan agak dicondongkan kebelakang
sedikit. Gerak jari & pergelangan tangan lebih aktif, terutama ibu jari,
jari telunjuk dan jari tengah, lengan segaris dengan kecondongan badan bagian
atas saat pelaksanaan umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat
jalannya bola kearah belakang. Jenis umpan kebelakang sama dengan umpan
kedepan.
- e. Smash untuk serangan guna mematikan lawan.
Proses
melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul
Bola dan Mendarat
- Awalan
Berdiri
dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung
smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan
(pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua
lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk
membantu tolakan.
- Tolakan
Langkahkan
kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki
agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan
meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas
kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk
meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
- Meloncat
Mulailah
meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua
lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki,
pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan
rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
- Memukul Bola
Jarak bola didepan
atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan
dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi
terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan
telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif
menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah
perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah
badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak
tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif
untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan
menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.
- Mendarat
Mendarat
dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan
kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan
sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama
dengan tempat saat meloncat.
Jenis² Smash.
- 1. Open
Pemukul
melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul
dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.
- 2. Semi
Setelah bola
lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan
dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola
dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat
keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada
smash dengan bola Open
- 3. Quick
Begitu
melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat
mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan
dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan.
Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat
didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan
tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah
keseimbangan badan pada saat melayang.
- 4. Straight
Smasher
sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan
mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel
dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal
bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan
teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.
- 5. Drive
Smash ini
biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher
agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola
yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan
tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah
jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras,
perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan,
aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot²
perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran
bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.
- 6. Dummy
Pemain
melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada
waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan
jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul
mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat
dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.
- 7. Bola 3 meter
Smash ini
adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang
berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau
melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis
serang.
- 8. Kijang
Biasanya
umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan
loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
- 9. Double Step
Smash dengan
menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk
melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh
block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
10. Step L
Smash ini
hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul
melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru
kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.
- f. Block bermanfaat untuk pertahanan di net.
Untuk
melakukan block yang baik, pemain harus dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau
dapat meramalkan kemana kira² lawan akan memukul bola.
Proses
melakukan bendungan dapat dibagi menjadi : Awalan, Melompat, Kontak
dengan Bola & Mendarat.
Pemain
berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit, kedua tangan
didepan dada, telapak kedua tangan menghadap net dan jari² dikembangkan lebar².
Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam, posisi badan sedikit condong kedepan
kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan kedua kaki secara eksplosif
serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara bersamaan dan jari membuka
agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang luas.
Pada saat
melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan
dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu. Pada saat
perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara aktif agar
tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat. Jari²
kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari cukup kuat
untuk menerima tekanan bola yang keras. Saat perkenaan yang baik adalah saat
sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah benar² dapat mengurung bola
tersebut.
Setelah
kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua kaki dan
lentur.
Jenis² Block
- 1. Block Bola Open
Blocker
bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi tangan berada
didepan dada. Blocker melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum
melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut
± 100º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
- 2. Block Bola Semi
Blocker
bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan
dinaikkan berada diatas depan kepala. Blocker tetap melompat setelah spiker
lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk
lutut sehingga membentuk sudut ± 110º, kemudian blocker melompat setinggi
mungkin dengan arah lompatan vertical.
- 3. Block Bola Quick
Blocker
bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan
diluruskan. Blocker melompat bersamaan dengan spiker lawan, sebelum melompat
posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut tidak terlalu dalam (sudut lutut
± 135º), kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan
vertical.
Yang perlu
mendapat perhatian dari seorang blocker adalah :
- Perhatikan gaya pasing receiver lawan, kemana bola itu diarahkan
- Perhatikan terus jalannya bola dan perhatikan pula gaya pengumpan lawan terutama mata dan gerakaannya, jangan bergerak sebelum bola lepas dari tangan pengumpan..
- Lihat body language spiker lawan, kearah mana spiker itu bergerak.
- Posisi tangan atau jari waktu bergerak tidak boleh berada dibawah pinggang, agar gerak tangan cepat mencapai titik block.
- Side step (Block 2 step) dilakukan untuk block jarak dekat, sedangkan Cross step (Block 3 step) digunakan untuk block jarak yang cukup jauh.
- Blocker harus dilatih dengan melompat beberapa kali disatu tempat, agar mempunyai reaksi yang baik, bergerak secara cepat dan pandai membaca gerak.
No comments:
Post a Comment