Thursday, December 17, 2015

CARA PENCEGAHAN CEDERA




A.    Cara Pencegahan Cedera Sebelum Pertandingan.
Mencegah terjadinya cedera sebelum menjalani pertandingan dapat dilakukan dengan dua tahapan, antara lain :
a.       Pencegahan cedera jauh sebelum pertandingan.
Cara-cara yang dapat dilakukan atau dapat dipersiapkan untuk mencegah cedera, antara lain :
1.      Latihan Keterampilan.
Keterampilan memiliki andil besar dalam usaha pencegahan cedera. Persiaapan atlet dan resikonya harus dpikirkan sejak awal oleh karena itu seorang atlet tdak cukup hanya memeliki keterampilan tentang kemamapuan fisik saja  akan tetapi melaktih kemampuan daya pikir , membaca situasi, mengetahui bahaya yang mungkin terjadi dan mengurangi resiko terjadinya cedera.
2.      Latihan Fitness.
Mempersiapkan diri sebaik mungkin merupakan keharusan bagi atlet yang akan bertanding, Salah satunya yaitu dengan kegiatan fitness, fitness dilakukan bukan hanya untuk menjaga kebugaran tubuh saja , akan tetapi fitness juga dapat deprogram untuk peningkatan kekuatan, melatih daya tahan dan daya ledak. Sehingga menjelang pertandingan seorang atlet telah mempunyai kekuatan, stamina, daya tahan yang cukup dan tubuh tidak akan merasa terkejut jika harus menerima kekuatan besar dan tiba-tiba karena tubuh telah dilatih kekuatanya.
3.      Pencegahan lewat makanan.
Nutrisi mempunyai andil yang besar dalam pencegahan cedera karena nutrisi berperan dalam proses pemulihan kesegaran diantara latihan atau pertandingan.Makanan untuk atlet harus yang bergizi tinggi sesuai tuntutan gizi yang dibutuhkan atlet. Makanan bagi atlet juga harus mudah dicerna tubuh, dan harus dimakan atlet kira-kira 2,5 jam sebelum pertandingan.
b.      Pencegahan lewat warming up.
Kegiatan yang perlu dikakukan adalah pemanasan atau warming up. Pemanasan sangat penting dan wajib dilakukan bagi atlet yang akan bertanding, pemanasan akan membuat otot-otot siap untuk bergerak lebih, selain itu pemanasan juga  akan membuat tubuh hangat sehingga minyak synovial dalam simpai sendi mengalir dan melumasi rongga sendi, hal ini akan membuat tubuh mudah bergerak dan tidak sakit pada sendi.
Kegiatan yang dilakukan dalam pemanasan yaitu,:
1.      Peregangan.
Kegiatan ini bertujuan agar otot  tidak kaku sehingga otot siap untuk melakukan kegiatan yang lebih berat atau pertandingan.
2.      Chalistenic.
Melakukan gerakan yang sama atau sesuai dengan olahraga yang akan dilakukan.Mulai dengan gerakan sederhana, perlahan-lahan kemudian ditingkatkan intensitasnya.
B.     Cara Pencegahan Cedera Saat Pertandingan Berlangsung.
a.       Pencegahan lewat lingkungan.
Mengkondisikan lingkungan dan penempatan alat-alat dengan tepat saat pertandingan agar mencegah atlet mungkin tersandung alat-alatnya sendiri karena tidak meletakan alat-alat atau barang bawaanya secara tepat.
b.      Pencegahan lewat peralatan.
Memilih peralatan yang akan digunakan dalam pertanding sangatlah penting, karena jika salah pilih bisa mengakibatkan cedera. Peralatan yang standart mempunyai peranan penting dalam mencegah cedera. Contohnya sepatu, sepatu adalah salah satu peralatan berolahraga yang mendapat banyak perhatian para ahli karena masing-masing cabang mempunyai model sepatu dengan cirinya sendiri. Sepatu yang baik  sangat membantu kenyamanan saat bertanding dan memperkecil resiko terjadinya cedera
c.       Medan.
Mengenal medan, atau tempat yang akan digunakan untuk bertanding sangatlah penting, bagaimana kondisi tempat pertandingan baik atau tidak. Misalnya bertanding diluar gedung, kita tahu bahwa alam mempunyai cuaca yang tidak menentu, Jika bertanding di dalam gedung, bagaimana keadaan lintasan atau lapangan yang akan digunakan terbuat dari apakah lantainya. Namun yang terpenting dari itu semua adalah kemampuan atlet dama menghalau dan mengantisipasi cedera.
d.      Pencegahan lewat pakaian.
Pakaian yang akan digunakan atlet dalam bertanding memang tergantung selra atlet itu sendiri, akan tetapi perlu dipilih dengan benar baik bahan atau ukuran pakaian baik kaos, celana ataupun kaos kaki. Sebaiknya pakaian yang akan dipakai tidak terlalu ketat karean bisa mengakibatkan lecet sehingga mengganggu kenyamanan atltet saat bertanding.
e.       Pencegahan lewat pertolongan.
Setiap cedera memungkinkan untuk cedera lagi atau lebih berat lagi, hal ini terjadi karena ada kelemahan otot yang berakibat kurang stabil atau memiliki kelainan anatomi. Ketidak stabilan tersebut yang akan memungkinkan terjadinya cedera berikutnya. Oleh karena itu untuk mencegah cedere semakin parah jikan cedera itu terjadi harus diberikan pertolongan yang segera dan benar.
f.       Implikasi terhadap pelatih.
Sikap sportifitas harus dijunjung oleh pelatih, ofisial dan atlet itu sendiri, sportifitas dijunjung secara bersama-sama. Setiap tim harus yakin bahwa atlet yang akan diturunkan dalam pertandingan itu dalam kondisi yang fit dan siap tampil, jika atlet tidak fit dan tidak siap bertanding maka jangan diturunkan karena akan menimbulkan masalah, pelatih juga harus memikirkan masa depan karir atlet itu sendiri yang merupakan faktor terpenting.
C.    Cara Pencegahan Cedera Setelah Pertandingan Usai.
Pencegahan cedera seusai pertandingan dapat dilakukan dengan menjaga sikap atau keinginan untuk beristirahat. Setelah bertanding sebaiknya atlet melakukan pendinginan, yaitu melakukan gerakan-gerakan ringan atau jogging kemudian dilanjutkan peregangan setelah itu barulah istirahat. Melakukan pendinginan akan membuat peredaran darah lancar sehingga zat-zat kimia hasil samping proses saat pertandingan dikeluar dari otot. Peregangan juga membuat otot kembali ke bentuk semula sebelum pertandingan dimulai. Setelah beraktivitas otot memiliki kecenderungan memendek, otot yang memendek rentan terhadap cedera sehingga perlu peregangan sebagi salah satu usaha pencegahan cedera

No comments:

Post a Comment