Thursday, December 17, 2015

Penanganan Cidera Pada Kaki, Lutut, Bahu, Paha, Tungkai, Togok, Jari, Tengkuk, Pergelangan dan Siku



A.    Penanganan Cidera Pada kaki
Jika dalam berolahraga Anda mengalami cedera, penggunaan obat luar seperti krim atau semprot (spray) memang bisa menjadi pilihan. Namun, obat luar seperti itu lebih sebagai pereda sementara saat terjadi cedera ringan, misalnya nyeri. Terapi RICE atau Rest (istirahat), Ice (es), Compression (kompres), dan Elevation (angkat), merupakan pilihan efektif untuk mengatasi cidera.
B.     Penanganan cidera pada lutut
Ketika anda berolahraga, cedera lutut dapat membuat anda berhenti beraktivitas. Fisioterapis mendukung pemulihan dan treatment untuk mempercepat proses penyembuhan dan membuat anda kembali aktif setelah mengalami cedera lutut atau operasi.
Secepat mungkin, dan untuk 72 jam setelah cedera, lakukan RICE :
Ø  Rest : hanya gerakkan hingga batas nyeri.
Ø  Ice : secepat mungkin, dan selama 20 menit setiap 2 jam, gunakan es yang dibungkus handuk untk mengompres. Ini membantu mengontrol perdarahan dan nyeri serta mengurangi kerusakan jaringan sekunder.
Ø  Compression : balut dengan kuat lutut dan termasuk 5cm di atas dan dibawah sendi. Ini membantu untuk mengontrol pembengkakan.
Ø  Elevation : sesering mungkin, tinggikan tungkai lebih tinggi dari jantung anda untuk mengurangi pembengkakan
C.    Penanganan Cidera Pada Bahu
Cidera pada bahu sering disebabkan karena lelah., tetapi sering juga terjadi pada pemain tennis, badminton, olahraga lempar dan berenang (internal violence/sebab-sebab yang berasal dari dalam). Cidera  ini biasa juga disebabkan oleh external violence (sebab-sebab yang berasal dari luar), akibat body contact sports, misalnya : sepak bola, rugby dan lain-lain. Cidera dapat berupa:  luksasio / subluksasio dari artikulasio humeri.
Ø  Pertolongan Pertama :
Dilakukan metode RICE, serta memberi sanggahan pada lengan atas dan bawah, yaitu lengan digendong dengan mitela, kemudian diobati dengan heat treatment. Mittela dipasang kira-kira selama 7 hari. Kalau perlu diberi obat-obat anti inflamasi (anti peradangan). Fraktur pada klavikula biasa terjadi karena sebab-sebab yang tidak langsung, misalnya karena jatuh dengan posisi tangan lurus ke bawah menebah lantai.
D.    Penanganan Cidera Pada Paha
Cidera ketarik otot paha yaitu merupakan istilah yang biasa dipakai untuk cidera robek pada otot. Namun secara teknik cidera ini dapat disebut cidera kesleo otot. Penanganan yang dilakukan sama dengan cidera otot lainnya yaitu dengan istirahat, pemakaian es, kompres dan elevasi. Penurunan rasa sakit dan bengkak tersebut biasanya akan terjadi sejalan dengan penurunan aktivitas olahraga. Untuk penyembuhannya dapat dilakukan dengan cara program rehabilitasi untuk melindungi bagian yang cidera selama melakukan aktivitas olahraga  dalam jangka panjang. Cara lain juga bisa menggunakan elastis untuk membalut bagian yang cidera, lebih baik lagi bila diberi bantalan pada balutannya.
E.     Penanganan Cidera Pada Tungkai
Cidera ringan yang sering terjadi di sini dan dapat disembuhkan dengan fisioterapi adalah strain tingkat 1. Hal ini biasanya terjadi karena latihan yang berlebihan dan penguluran yang hebat. Akibatnya otot terasa kaku dan nyeri. Untuk penanganannya secara umum sama dengan cider-cidera yang lain yaitu dengan rehabilitasi  RICE (Rest, Ice, Compres, dan Elevation).
F.     Penanganan Cidera pada Togok dan Tengkuk
Cidera yang sering terjadi disini adalah Strain, Sprain, Factur dan Dislokasi. Untuk Faktur dan Dislokasi sebaiknya langsung dikirim ke rumah sakit. Penderita diusung dengan usungan beralaskan keras dan tidak boleh dipindah-pindahkan sebelum ditentukan diagnosa dan pengobatannya.
Penanganannya hampir sama dengan cidera yang lain yaitu dengan metode rehabilitasi  RICE.
G.    Penanganan Cidera Pada Jari, Pergelangan dan Siku
Penanganannya sama yaitu Rehabilitasi dengan Metode RICE. Tetapi pada cidera yang menyangkut dengan garis pertumbuhan seperti Factur dan Dislokasi maka sebaiknya dibawa ke rumah sakit karena apabila tidak segera ditangani akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tubuh si penderita atau kelainan pertumbuhan.

No comments:

Post a Comment