A. Penanganan
Cidera Pada kaki
Jika dalam berolahraga Anda mengalami cedera, penggunaan obat luar
seperti krim atau semprot (spray) memang bisa menjadi pilihan. Namun, obat luar
seperti itu lebih sebagai pereda sementara saat terjadi cedera ringan, misalnya
nyeri. Terapi RICE atau Rest (istirahat), Ice (es), Compression (kompres), dan
Elevation (angkat), merupakan pilihan efektif untuk mengatasi cidera.
B. Penanganan
cidera pada lutut
Ketika anda berolahraga, cedera
lutut dapat membuat anda berhenti beraktivitas. Fisioterapis mendukung
pemulihan dan treatment untuk mempercepat proses penyembuhan dan membuat anda
kembali aktif setelah mengalami cedera lutut atau operasi.
Secepat mungkin, dan untuk 72
jam setelah cedera, lakukan RICE :
Ø Rest : hanya gerakkan hingga batas nyeri.
Ø Ice : secepat mungkin, dan selama 20 menit
setiap 2 jam, gunakan es yang dibungkus handuk untk mengompres. Ini membantu
mengontrol perdarahan dan nyeri serta mengurangi kerusakan jaringan sekunder.
Ø Compression : balut dengan kuat lutut dan
termasuk 5cm di atas dan dibawah sendi. Ini membantu untuk mengontrol
pembengkakan.
Ø Elevation : sesering mungkin, tinggikan
tungkai lebih tinggi dari jantung anda untuk mengurangi pembengkakan
C. Penanganan Cidera Pada Bahu
Cidera pada bahu sering
disebabkan karena lelah., tetapi sering juga terjadi pada pemain tennis,
badminton, olahraga lempar dan berenang (internal violence/sebab-sebab yang
berasal dari dalam). Cidera ini biasa
juga disebabkan oleh external violence (sebab-sebab yang berasal dari luar),
akibat body contact sports, misalnya : sepak bola, rugby dan lain-lain. Cidera dapat berupa: luksasio / subluksasio dari artikulasio
humeri.
Ø Pertolongan Pertama :
Dilakukan
metode RICE, serta memberi sanggahan pada lengan atas dan bawah, yaitu lengan
digendong dengan mitela, kemudian diobati dengan heat treatment. Mittela
dipasang kira-kira selama 7 hari. Kalau perlu diberi obat-obat anti inflamasi
(anti peradangan). Fraktur pada klavikula biasa terjadi karena sebab-sebab yang
tidak langsung, misalnya karena jatuh dengan posisi tangan lurus ke bawah
menebah lantai.
D. Penanganan Cidera Pada Paha
Cidera ketarik otot paha
yaitu merupakan istilah yang biasa dipakai untuk cidera robek pada otot. Namun
secara teknik cidera ini dapat disebut cidera kesleo otot. Penanganan yang
dilakukan sama dengan cidera otot lainnya yaitu dengan istirahat, pemakaian es,
kompres dan elevasi. Penurunan rasa sakit dan bengkak tersebut biasanya akan
terjadi sejalan dengan penurunan aktivitas olahraga. Untuk penyembuhannya dapat
dilakukan dengan cara program rehabilitasi untuk melindungi bagian yang cidera
selama melakukan aktivitas olahraga
dalam jangka panjang. Cara lain juga bisa menggunakan elastis untuk
membalut bagian yang cidera, lebih baik lagi bila diberi bantalan pada
balutannya.
E. Penanganan Cidera Pada Tungkai
Cidera ringan yang sering terjadi di sini dan
dapat disembuhkan dengan fisioterapi adalah strain tingkat 1. Hal ini biasanya
terjadi karena latihan yang berlebihan dan penguluran yang hebat. Akibatnya
otot terasa kaku dan nyeri. Untuk penanganannya secara umum sama dengan
cider-cidera yang lain yaitu dengan rehabilitasi RICE (Rest, Ice, Compres, dan Elevation).
F. Penanganan Cidera pada Togok dan Tengkuk
Cidera yang sering terjadi
disini adalah Strain, Sprain, Factur dan Dislokasi. Untuk Faktur dan Dislokasi
sebaiknya langsung dikirim ke rumah sakit. Penderita diusung dengan usungan beralaskan keras
dan tidak boleh dipindah-pindahkan sebelum ditentukan diagnosa dan
pengobatannya.
Penanganannya hampir sama dengan cidera yang lain
yaitu dengan metode rehabilitasi RICE.
G. Penanganan Cidera Pada Jari, Pergelangan
dan Siku
Penanganannya sama yaitu
Rehabilitasi dengan Metode RICE. Tetapi pada cidera yang menyangkut dengan
garis pertumbuhan seperti Factur dan Dislokasi maka sebaiknya dibawa ke rumah
sakit karena apabila tidak segera ditangani akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan tubuh si penderita atau kelainan pertumbuhan.
No comments:
Post a Comment