1. Teknik Dasar Lompat Jauh
Teknik atau
kelangsungan dari gerakan lompat jauh dapat dibagi sebagai berikut:
a) Awalan atau
ancang-ancang
Tujuan
ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya agar
dorongan massa ke arah depan lebih besar. Jarak ancang-ancang tergantung kematangan
dan kemampuan berekselerasi atas kecepatannya, dan untuk meningkatkan kemampuan
kecepatan ancang-ancang diperlukan program latihan yang baik dan juga ketepatan
menumpu. Sebagai pelatihan pemberian jarak ancang-ancang yang pendek dengan
dimulai dari 5 langkah, 7 langkah, 9 langkah dan seterusnya sambil
memperhatikan kaki saat menumpu.
Panjang
awalan untuk melaksanakan awalan lompat jauh tidak kurang dari 45 m. Cara
melakukan awalan atau ancang-ancang lompat jauh sebagai berikut:
1) Lari
ancang-ancang tergantung pada kemampuan masing-masing.
2) Tambah
kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit sebelum bertumpu atau
bertolak pada balok tumpu.
3) Pinggang
diturunkan sedikitpada satu langkah akhir ancang-ancang.
b) Tumpuan atau tolakan
Merupakan
suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna.
Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari/ancang-ancang.
Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng/goyang.
Berat badan sedikit di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit ke
ujung kaki dengan tempo yang cepat. Gerakan ayunan lengan sangat membantu
menambah ketinggian dan juga menjaga keseimbangan badan.
Tumpuan
atau tolakan kaki harus kuat agar tercapai tinggi lompatan yang cukup tanpa
kehilangan kecepatan maju. Kaki ayun digerakkan secara aktif agar membantu
menaikkan badan dan menjaga keseimbangan berat badan sedikit di depan titik
tumpuan.
Cara melakukan tumpuan atau tolakan sebagai berikut:
1) Ayunkan
paha dan kaki keposisi horizontal dan dipertahankan.
2) Luruskan
sendi mata kaki,lutut, dan pinggang pada waktu melakukan tolakan
3) Bertolaklah
ke depan dan ke atas.
4) Sudut
tolakan 45 derajat.
c) Melayang diudara
Gerakan
melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan
keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak
di udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa teknik, yaitu (1) melayang
dengan sikap jongkok dengan cara waktu menumpu kaki ayun mengangkat lutut
setinggi-tingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan kemudian sebelum mendarat
kedua kaki di bawa ke arah depan; (2) melayang dengan sikap bergantung cara
melakukanya yaitu waktu menumpu kaki ayun dibiarkan tergantung lurus, badan tegak
kemudian disusul oleh kaki tumpu dengan sikap lutut ditekuk sambil pinggul didorong
ke depan, kemudian kedua lengan direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu
diperhatikan agar tetap tepelihara hingga mendarat.
d) Mendarat
Gerakan-gerakan
waktu pendaratan harus dua kaki. Hal yang perlu diperhatikan saat mendarat
adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke
depan sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat
merugikan pelompat. Untuk menghindarkan
pendaratan pada pantat, kepala ditundukkan dan lengan diayunkan ke depan
sewaktu kaki menyentuh pasir. Titik berat badan akan melampui titik pendaratan
kaki di pasir. Kaki tidak kaku dan tegang, melainkan lemas dan lentur. Maka
sendi lutut harus siap menekuk pada saat yang tepat. Gerakan ini memerlukan
waktu (timing) yang tepat.
2. Peraturan Lompat Jauh
a)
Lintasan awalan lompat jauh lebar minimal 1,22 m dan panjang 30-50 m.
b)
Panjang papan tolakan 1,22 m, lebar 20 cm dan tebal 10 cm.
c)
Pada sisi dekat dengan tempat mendarat harus diletakkan papan plastisin untuk
mencatat bekas kaki pelompat bila ia berbuat salah tolak sekurang-kurangnya 1 m
dari tepi depan bak pasir pendaratan.
d)
Lebar tempat pendaratan minimal 2,75 m jarak antara garis tolakan sampai akhir
tempat lompatan minimal 10 m.
e)
Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan harus sama tinggi/datar dengan sisi
atas papan tolakan.
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan dari
beberapa hal, antara lain:
1. Kecepatan (speed),
- Kekuatan (strenght),
- Kelenturan (flexibility), saat melecut setelah menolak
- Daya tahan (endurance),
- Ketepatan (acuration), saat menumpu di balok tumpuan
Hal-hal yang perlu dihindari dalam
melakukan lompat jauh yaitu:
1.
Memperpendek
atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak.
2.
Bertolak
dari tumit dengan kecepatan yang tidak memadai.
3.
Badan
miring jauh kedepan atau kebelakang.
4.
Fase
yang tidak seimbang.
5.
Gerak
kaki yang premature.
6.
Tak
cukup angkatan kaki pada pendaratan.
7.
Satu
kaki turun mendahului kaki lain pada darat.
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam melakukan lompat jauh yaitu:
1.
Pertahankan
kecepatan sampai saat menolak
2.
Berusahalah
mencapai dorongan yang cepat dan dinamis dari balok tumpuan.
3.
Rubahlah
sedikit posisi lari, bertujuan mencapai posisi lebih tegak.
4.
Manfaatkan
gerakan lengan dengan baik
5.
Capailah
jangkuan gerak yang baik.
6.
Gerak
akhir sebaiknya diusahakan sekuat mungkin menggunakan tenaga semaksimal
mungkin.
7.
Latihan
gerakan pendaratan.
8.
Kuasai
gerak yang betul dari lengan dan kaki untuk mendapatkan lentingan saat melayang
di udara.
3.
Gerak pada lompat jauh
Ketika
seorang atlet lompat jauh melakukan start hingga mendarat pada bak pasir maka
hal tersebut merupakan suatu gerakan linier. Hal ini disebabkan karena:
·
Dia
berpindah dari satu titik ke titik yang lain yaitu dari titik start sampai pada
titik ketika mendarat dibak pasir.
·
Dia
bergerak lurus berubah beraturan dengan percepatan maksudnya atlet tersebut
berlari lurus kedepan dengan kecepatan berubah secara beraturan yaitu semakin
lama semakin cepat.
Gerakan berputar
dan gerak persendian ketika atlet tersebut berlari merupakan gerak putar dimana
pusat putaran tersebut ada pada:
·
Articulacio humeri merupakan sumbu putaran ketika
mengayunkan tangan.
·
Articulation coxae merupakan sumbu putaran saat
mengayunkan tungkai.
·
Articulation genus merupakan sumbu putaran ketika
melakukan lompatan
Cabang
olahraga lompat jauh menggabungkan antara gerak linier dan juga gerak berputar. Dalam lompat jauh juga terdapat gerak
parabola, yaitu ketika bertolak
dari balok tumpuan hingga mendarat di bak pasir.
Berikut ini merupakan analisis sudut terbaik untuk melakukan tolakan:
Diketahui : VO : 20m/dt
Sudut :40˚, 45˚ dan
60˚
g :10m/dt
Ditanya : 1.
R?
2. t?
Pembahasan
: a. sudut 40˚
R= VO²xSin 2a = 20² x 0.98 = 392 = 39,2 m
t= 2VOx Sin a = 2 x 20 x 0,64 = 2,56 dt
b. sudut 45˚
R= VO²xSin
2a = 20² x 1 = 400 = 40 m
t= 2VOx
Sin a = 2 x 20 x 0,70 = 2,8 dt
c. sudut 60˚
R= VO²xSin
2a = 20² x 0,86 = 344 = 34,4 m
t= 2VOx
Sin a = 2 x 20 x 0,86 = 34,4 dt
Berdasarkan
gerak horisontal ini maka untuk dapat menghasilkan jangkauan yang jauh maka
harus menggunakan sudut 45˚.
B. Gaya yang bekerja saat melakukan lompat
jauh
a. Hukum kelebaman (law of inertia)
“Suatu
benda akan tetap dalam keadaan diam atau dalam keadaan bergerak kecuali
pengaruh gaya yang mempengaruhi keadaannya”
Ketika
kita menolak, tubuh akan melayang dan kemudian akan jatuh kembali ke tanah, dilanjutkan
sedikit gerakan ke depan setelah tubuh menyentuh tanah, kemudian berhenti. Hal
ini disebabkan karena:
1. Adanya gaya gravitasi bumi.
Setiap benda yang ada dibumi akan
dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi meski seringan apapun benda
tersebut. Inilah yang menjadi penyebab mengapa setiap benda yang bergerak dia
akan berhenti karena adanya gaya gravitasi tersebut.
2. Adanya gaya gesek.
Gaya gesek ini terjadi antara tubuh
dengan pasir, yang terjadi ketika tubuh tepat setelah mendarat. Gaya gesek yang
terjadi cukup besar, sehingga gerakan tubuh ke depan setelah menyentuh tanah
hampir tidak terlihat.
b. Hukum percepatan
“Percepatan suatu benda karena suatu gaya berbanding lurus
dengan gaya penyebabnya”
Semakin
besar power kita dalam dalam melakukan awalan maka akan semakin besar pula
kecepatan lari kita. Awalan yang maksimal akan menghasilkan lompatan yang
maksimal.
c. Hukum III: Hukum reaksi (law of reaction)
“Setiap aksi selalu ada reaksi yang sama dan berlawanan”
Terjadi
ketika melakukan tolakan. Tolakan sebaiknya dilakukan sekuat-kuatnya untuk
mendapat hasil tolakan yang maksimal.
d. Moment
Gaya
“Semakin besar moment gaya, akan semakin besar pula gaya yang
di hasilkan”
Moment gaya harus diperkecil untuk mengangkat benda agar lebih ringan maka moment gaya diperkecil.
Jadi untuk mengangkat benda agar benda tersebut menjadi lebih ringan maka jarak
benda tersebut atau moment gayanya juga harus diperpendek. Dalam lompat jauh,
hal ini terlihat ketika melayang di udara pada lompat jauh gaya jongkok. Kaki
diletakkan sedekat mungkin dengan badan dengan tujuan untuk memperkecil moment
gaya.
e. Gaya gesek
Gaya gesek
adalah suatu gaya yang timbul karena persinggungan antara dua permukaan yang
merupakan hambatan terhadap gerak. Terjadi ketika berlari, menumpu, dan mendarat. Bahkan saat
melayang di udara pun terjadi gaya gesek antara tubuh dengan udara. Hal ini
relatif kecil pengaruhnya terhadap hasil lompatan. Namun demikian, angin yang
berhembus berlawanan arah lompatan, sedikit banyak mempengaruhi jauhnya hasil
lompatan. Gaya gesek yang terjadi ketika berlari, menumpu, dan mendarat memberi
keuntungan kepada pelompat. Beberapa pelompat menggunakan sepatu khusus (special) yang
memiliki pull untuk memperbesar gaya
gesek, yaitu agar pelompat tidak jatuh ketika melakukan awalan.
f. Elastisitas
(flexibility)
Koefisien
elastisitas adalah kemampuan untuk memperkesil diri dari bentuk semula sebagai
akibat suatu gaya yang mengenainya, dilakukan saat tepat akan melayang, merupakan gerak lecutan
untuk mendapat gaya dorong ke depan.
Penggunaan system pengungkit pada organ-organ tubuh yaitu ketika seseorang melakukan lompat
jauh, terlihat adanya penggunaan pengungkit jenis kesatu oleh anggota tubuh
yaitu pada lutut.
· Ekstensi sendi lutut (articulacio genus)
· Terjadi pada articulacio genus yaitu antara tulang femur, tulang tibia dan fibula
· Otot yang digunakan insersio vastus medialis dan insersio vastus lateralis
Penggunaan
pengungkit jenis kesatu ini terjadi ketika melakukan pendaratan. Ketika itu,
kaki menumpu pada landasan (bak pasir), tungkai bawah bertindak sebagai
pengungkit, dimana lutut sebagai sumbu pusat, dan badan seolah-olah sebagai
beban yang akan diungkit ke depan. Gerakan ini dilakukan untuk mendapatkan
jarak lompatan terjauh. Dengan cara menjatuhkan badan ke depan, agar tumit
adalah titik terjauh yang dapat diraih dari tumpuan, bukan pantat atau tangan
yang terjadi karena tubuh jatuh ke belakang saat mendarat.
g. Gaya eksternal saat lomba
Di Madrid,
yang keluar sebagai pemenang untuk nomor lompat jauh di kejuaraan atletik
“Meeting de Madrid 2009” adalah Fabrice Lapierre, atlet dari Australia,
yang mampu melompat sejauh 8,57 meter. Namun, hasil itu tak lepas dari bantuan
embusan angin yang bertiup dengan kecepatan 3,7 meter per detik.
•Rekor
dunia putra
Lompatan Powell mencapai 8,95 meter
yang dibuat di Tokyo, Jepang, Agustus 1991. Dengan begitu, rekor dunia lompat
jauh Mike Powell sudah bertahan hampir 18 tahun.
•Lompatan
terbaik 2009
Tahun ini lompatan terbaik dunia
dibuat atlet AS, Dwight Phillips, yang mencapai 8,74 meter. Lompatan tersebut
dibuat Phillips saat mengikuti Kejuaraan Nasional Atletik AS di Eugene, Oregon,
akhir bulan lalu.
•rekor
Afrika
Di Meeting de Madrid 2009, yang
merupakan bagian dari Tour Dunia Atletik IAAF, Mokoena mampu melompat sejauh
8,50 meter.
•Rekor PON
Maria Natalia Londan, Bali berhasil
memecahkan rekor PON cabang olahraga atletik nomor lompat jauh pada Pekan
Olahraga Nasional (PON) XVII di Stadion Utama Palaran Samarinda, Rabu petang.
Maria Natalia Londan berhasil melompat sejauh 6,13 meter
•PON
XIV/1996 di Jakarta.
6,02 meter atas nama Imelda Yudith S
dari Jawa Timur yang dicetak pada
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan
teknik dalam lompat jauh
Dalam penguasaan teknik tolak peluru terdapat faktor-faktor
yang sangat mendukung tercapainya penguasaan teknik dengan baik. Beberapa
komponen biomotor dasar yang merupakan unsur-unsur kesegaran yaitu kekuatan,
daya ledak, kecepatan, kelentukan, koordinasi dan daya tahan.
1.
Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan badan
dalam menggunakan daya. Kekuatan dapat dirinci menjadi tiga tipe atau bentuk
yaitu :
·
Kekuatan
maksimum
Kekuatan maksimum adalah daya atau
tenaga terbesar yang akan dihasilkan oleh otot yang berkontraksi. Kekuatan
maksimum tidak memerlukan betapa cepat suatu gerakan atau berapa lama gerakan
itu dapat diteruskan.
·
Kekuatan
elastis
Kekuatan elastis yaitu kekuatan yang
diperlukan sehingga sebuah otot dapat bergerak cepat terhadap suatu tahanan.
Kombinasi dari kecepatan kontraksi dan kecepatan gerak kadang disebut sebagai
" power atau daya". Kekuatan ini sangat penting bagi even eksplosip
dalam lari, lompat dan lempar.
·
Daya
tahan kekuatan
Daya tahan kekuatan yaitu kemampuan
otot untuk terus-menerus menggunakan daya dalam menghadapi meningkatnya
kelelahan. Daya tahan kekuatan adalah kombinasi antara kekuatan dan lamanya
gerakan.
2. Daya
ledak
Daya ledak yaitu kemampuan otot
untuk menghasilkan kekuatan semaksimal mungkin pada saat melakukan tolakan.
3.
Kecepatan atau daya lecut
Kecepatan atau daya lecut adalah
kemampuan otot untuk melakukan gerakan menghentak pada saat menolak pada balok
tumpu .
4.
Kelentukan
Kelentukan adalah kemampuan otot
untuk melakukan gerakan persendian melalui jangkauan gerak yang luas.
Kelentukan terbatas atau tertahan adalah suatu sebab umum terjadinya teknik
yang kurang baik dan prestasi rendah. Kelentukan jelek jugamenghalangi
kecepatan dan daya tahan karena otot-otot harus bekerja lebih keras untuk
mengatasi tahanan menuju kelangkah yang penjang.
5.
Koordinasi
Koordinasi adalah kemampuan untuk
melakukan gerakan dengan tingkat kasukaran dengan tepat dan dengan efisien dan
penuh ketepatan. Seorang atlet dengan koordinasi yang baik tidak hanya mampu
melakukan skil dengan baik tetapi juga dengan tepat dan dapat menyelesaikan
suatu tugas latihan.
6. Daya
tahan
Daya tahan mengacu pada kemampuan
melakukan kerja yang ditentukan intensitasnya dalam waktu tertentu. Faktor
utama yang membatasi pada waktu yang sama mengakhiri prestasi adalah kelelahan.
Seorang atlet dikatakan memiliki daya tahan apabila tidak mudah lelah atau
dapat bergerak dalam keadaan kelelahan.
Psikologi sama pentingnya bagi
seorang pelatih untuk membantu individu atau atlet untuk mengembangkan
bagaimana mereka memikirkan kecakapan mental mereka, tetapi juga penting untuk
mengembangkan kecakapan fisik mereka. Factor psikologi tersebut antara lain
·
Ketangkasan
mental
Ketangkasan
mental sangat penting bagi pelatih dan atlet. Ketangkasan mental ini bukan
hanya satu sarana untuk menghindari bencana ataupun pemulihan kembali dari
terapi ketangkasan mental juga.
·
Motivasi
Motivasi
adalah suatu hal yang membuat sukses yang sebenarnya bagi atlet. Pelatih
membantu atlet mengerti apa yang ingin atlet raih, tujuan, dan bagaimana
meraihnya.
·
Kontrol
emosi
Kontrol
emosi adalah suatu kemampuan seorang atlet dalam mengendalikan perasaan dalam menghadapi situasi tertentu.
No comments:
Post a Comment