Thursday, December 17, 2015

Pembahasan Analisa Gerak PADA LOMPAT JAUH




1. Teknik Dasar Lompat Jauh
Teknik atau kelangsungan dari gerakan lompat jauh dapat dibagi sebagai berikut:
a) Awalan atau ancang-ancang
Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya agar dorongan massa ke arah depan lebih besar. Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan berekselerasi atas kecepatannya, dan untuk meningkatkan kemampuan kecepatan ancang-ancang diperlukan program latihan yang baik dan juga ketepatan menumpu. Sebagai pelatihan pemberian jarak ancang-ancang yang pendek dengan dimulai dari 5 langkah, 7 langkah, 9 langkah dan seterusnya sambil memperhatikan kaki saat menumpu. 
Panjang awalan untuk melaksanakan awalan lompat jauh tidak kurang dari 45 m. Cara melakukan awalan atau ancang-ancang lompat jauh sebagai berikut:
1)      Lari ancang-ancang tergantung pada kemampuan masing-masing.
2)      Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit sebelum bertumpu atau bertolak pada balok tumpu.
3)      Pinggang diturunkan sedikitpada satu langkah akhir ancang-ancang.
b) Tumpuan atau tolakan
Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna. Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari/ancang-ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng/goyang. Berat badan sedikit di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit ke ujung kaki dengan tempo yang cepat. Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian dan juga menjaga keseimbangan badan. 
Tumpuan atau tolakan kaki harus kuat agar tercapai tinggi lompatan yang cukup tanpa kehilangan kecepatan maju. Kaki ayun digerakkan secara aktif agar membantu menaikkan badan dan menjaga keseimbangan berat badan sedikit di depan titik tumpuan.

Cara melakukan tumpuan atau tolakan sebagai berikut:
1)      Ayunkan paha dan kaki keposisi horizontal dan dipertahankan.
2)      Luruskan sendi mata kaki,lutut, dan pinggang pada waktu melakukan tolakan
3)      Bertolaklah ke depan dan ke atas.
4)      Sudut tolakan 45 derajat.
c) Melayang diudara
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa teknik, yaitu (1) melayang dengan sikap jongkok dengan cara waktu menumpu kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan kemudian sebelum mendarat kedua kaki di bawa ke arah depan; (2) melayang dengan sikap bergantung cara melakukanya yaitu waktu menumpu kaki ayun dibiarkan tergantung lurus, badan tegak kemudian disusul oleh kaki tumpu dengan sikap lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan, kemudian kedua lengan direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu diperhatikan agar tetap tepelihara hingga mendarat.
d) Mendarat
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Hal yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke depan sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan  pelompat. Untuk menghindarkan pendaratan pada pantat, kepala ditundukkan dan lengan diayunkan ke depan sewaktu kaki menyentuh pasir. Titik berat badan akan melampui titik pendaratan kaki di pasir. Kaki tidak kaku dan tegang, melainkan lemas dan lentur. Maka sendi lutut harus siap menekuk pada saat yang tepat. Gerakan ini memerlukan waktu (timing) yang tepat.
2. Peraturan Lompat Jauh
a) Lintasan awalan lompat jauh lebar minimal 1,22 m dan panjang 30-50 m.
b) Panjang papan tolakan 1,22 m, lebar 20 cm dan tebal 10 cm.
c) Pada sisi dekat dengan tempat mendarat harus diletakkan papan plastisin untuk mencatat bekas kaki pelompat bila ia berbuat salah tolak sekurang-kurangnya 1 m dari tepi depan bak pasir pendaratan.
d) Lebar tempat pendaratan minimal 2,75 m jarak antara garis tolakan sampai akhir tempat lompatan minimal 10 m.
e) Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan harus sama tinggi/datar dengan sisi atas papan tolakan.
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan dari beberapa hal, antara lain:
1.      Kecepatan (speed),
  1. Kekuatan (strenght),
  2. Kelenturan (flexibility), saat melecut setelah menolak
  3. Daya tahan (endurance),
  4. Ketepatan (acuration), saat menumpu di balok tumpuan
Hal-hal yang perlu dihindari dalam melakukan lompat jauh yaitu:
1.      Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak.
2.      Bertolak dari tumit dengan kecepatan yang tidak memadai.
3.      Badan miring jauh kedepan atau kebelakang.
4.      Fase yang tidak seimbang.
5.      Gerak kaki yang premature.
6.      Tak cukup angkatan kaki pada pendaratan.
7.      Satu kaki turun mendahului kaki lain pada darat.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan lompat jauh yaitu:
1.      Pertahankan kecepatan sampai saat menolak
2.      Berusahalah mencapai dorongan yang cepat dan dinamis dari balok tumpuan.
3.      Rubahlah sedikit posisi lari, bertujuan mencapai posisi lebih tegak.
4.      Manfaatkan gerakan lengan dengan baik
5.      Capailah jangkuan gerak yang baik.
6.      Gerak akhir sebaiknya diusahakan  sekuat mungkin menggunakan tenaga semaksimal mungkin.
7.      Latihan gerakan pendaratan.
8.      Kuasai gerak yang betul dari lengan dan kaki untuk mendapatkan lentingan saat melayang di udara.


3. Gerak pada lompat jauh
Ketika seorang atlet lompat jauh melakukan start hingga mendarat pada bak pasir maka hal tersebut merupakan suatu gerakan linier. Hal ini disebabkan karena:
·      Dia berpindah dari satu titik ke titik yang lain yaitu dari titik start sampai pada titik ketika mendarat dibak pasir.
·      Dia bergerak lurus berubah beraturan dengan percepatan maksudnya atlet tersebut berlari lurus kedepan dengan kecepatan berubah secara beraturan yaitu semakin lama semakin cepat.
Gerakan berputar dan gerak persendian ketika atlet tersebut berlari merupakan gerak putar dimana pusat putaran tersebut ada pada:
·      Articulacio humeri merupakan sumbu putaran ketika mengayunkan tangan.
·      Articulation coxae merupakan sumbu putaran saat mengayunkan tungkai.
·      Articulation genus merupakan sumbu putaran ketika melakukan lompatan
Cabang olahraga lompat jauh menggabungkan antara gerak linier dan juga gerak berputar. Dalam lompat jauh juga terdapat gerak parabola, yaitu ketika bertolak dari balok tumpuan hingga mendarat di bak pasir.
Berikut ini merupakan analisis sudut terbaik untuk melakukan tolakan:
Diketahui    :           VO      : 20m/dt
Sudut :40˚, 45˚ dan 60˚
g          :10m/dt
    Ditanya       :           1. R?
2. t?
    Pembahasan            : a.      sudut 40˚
R= VO²xSin 2a = 20² x 0.98 = 392 = 39,2 m
t= 2VOx Sin a = 2 x 20 x 0,64 = 2,56 dt
   b.      sudut 45˚
R= VO²xSin 2a = 20² x 1 = 400 = 40 m
t= 2VOx Sin a = 2 x 20 x 0,70 = 2,8 dt
   c.      sudut 60˚
R= VO²xSin 2a = 20² x 0,86 = 344 = 34,4 m
t= 2VOx Sin a = 2 x 20 x 0,86 = 34,4 dt
Berdasarkan gerak horisontal ini maka untuk dapat menghasilkan jangkauan yang jauh maka harus menggunakan sudut 45˚.
B.  Gaya yang bekerja saat melakukan lompat jauh
a.    Hukum kelebaman (law of inertia)
“Suatu benda akan tetap dalam keadaan diam atau dalam keadaan bergerak kecuali pengaruh gaya yang mempengaruhi keadaannya”
Ketika kita menolak, tubuh akan melayang dan kemudian akan jatuh kembali ke tanah, dilanjutkan sedikit gerakan ke depan setelah tubuh menyentuh tanah, kemudian berhenti. Hal ini disebabkan karena:
1.    Adanya gaya gravitasi bumi.
Setiap benda yang ada dibumi akan dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi meski seringan apapun benda  tersebut. Inilah yang menjadi penyebab mengapa setiap benda yang bergerak dia akan berhenti karena adanya gaya gravitasi tersebut.
2.    Adanya gaya gesek.
Gaya gesek ini terjadi antara tubuh dengan pasir, yang terjadi ketika tubuh tepat setelah mendarat. Gaya gesek yang terjadi cukup besar, sehingga gerakan tubuh ke depan setelah menyentuh tanah hampir tidak terlihat.
b.    Hukum percepatan
Percepatan suatu benda karena suatu gaya berbanding lurus dengan gaya penyebabnya”
Semakin besar power kita dalam dalam melakukan awalan maka akan semakin besar pula kecepatan lari kita. Awalan yang maksimal akan menghasilkan lompatan yang maksimal.
c.    Hukum III: Hukum reaksi (law of reaction)
Setiap aksi selalu ada reaksi yang sama dan berlawanan”
Terjadi ketika melakukan tolakan. Tolakan sebaiknya dilakukan sekuat-kuatnya untuk mendapat hasil tolakan yang maksimal.
d.   Moment Gaya
Semakin besar moment gaya, akan semakin besar pula gaya yang di hasilkan
Moment gaya harus diperkecil untuk mengangkat benda agar lebih ringan maka moment gaya diperkecil. Jadi untuk mengangkat benda agar benda tersebut menjadi lebih ringan maka jarak benda tersebut atau moment gayanya juga harus diperpendek. Dalam lompat jauh, hal ini terlihat ketika melayang di udara pada lompat jauh gaya jongkok. Kaki diletakkan sedekat mungkin dengan badan dengan tujuan untuk memperkecil moment gaya.
e.    Gaya gesek
Gaya gesek adalah suatu gaya yang timbul karena persinggungan antara dua permukaan yang merupakan hambatan terhadap gerak. Terjadi ketika berlari, menumpu, dan mendarat. Bahkan saat melayang di udara pun terjadi gaya gesek antara tubuh dengan udara. Hal ini relatif kecil pengaruhnya terhadap hasil lompatan. Namun demikian, angin yang berhembus berlawanan arah lompatan, sedikit banyak mempengaruhi jauhnya hasil lompatan. Gaya gesek yang terjadi ketika berlari, menumpu, dan mendarat memberi keuntungan kepada pelompat. Beberapa pelompat menggunakan sepatu khusus (special) yang memiliki pull untuk memperbesar gaya gesek, yaitu agar pelompat tidak jatuh ketika melakukan awalan.
f.     Elastisitas (flexibility)
Koefisien elastisitas adalah kemampuan untuk memperkesil diri dari bentuk semula sebagai akibat suatu gaya yang mengenainya, dilakukan saat tepat akan melayang, merupakan gerak lecutan untuk mendapat gaya dorong ke depan.
Penggunaan system pengungkit pada organ-organ tubuh yaitu ketika seseorang melakukan lompat jauh, terlihat adanya penggunaan pengungkit jenis kesatu oleh anggota tubuh yaitu pada lutut.
·      Ekstensi sendi lutut (articulacio genus)
·      Terjadi pada articulacio genus yaitu antara tulang femur, tulang tibia dan fibula
·      Otot yang digunakan  insersio vastus medialis dan insersio vastus lateralis
Penggunaan pengungkit jenis kesatu ini terjadi ketika melakukan pendaratan. Ketika itu, kaki menumpu pada landasan (bak pasir), tungkai bawah bertindak sebagai pengungkit, dimana lutut sebagai sumbu pusat, dan badan seolah-olah sebagai beban yang akan diungkit ke depan. Gerakan ini dilakukan untuk mendapatkan jarak lompatan terjauh. Dengan cara menjatuhkan badan ke depan, agar tumit adalah titik terjauh yang dapat diraih dari tumpuan, bukan pantat atau tangan yang terjadi karena tubuh jatuh ke belakang saat mendarat.

g. Gaya eksternal saat lomba
Di Madrid, yang keluar sebagai pemenang untuk nomor lompat jauh di kejuaraan atletik “Meeting de Madrid 2009”  adalah Fabrice Lapierre, atlet dari Australia, yang mampu melompat sejauh 8,57 meter. Namun, hasil itu tak lepas dari bantuan embusan angin yang bertiup dengan kecepatan 3,7 meter per detik.
•Rekor dunia putra
Lompatan Powell mencapai 8,95 meter yang dibuat di Tokyo, Jepang, Agustus 1991. Dengan begitu, rekor dunia lompat jauh Mike Powell sudah bertahan hampir 18 tahun.
•Lompatan terbaik 2009
Tahun ini lompatan terbaik dunia dibuat atlet AS, Dwight Phillips, yang mencapai 8,74 meter. Lompatan tersebut dibuat Phillips saat mengikuti Kejuaraan Nasional Atletik AS di Eugene, Oregon, akhir bulan lalu.
•rekor Afrika
Di Meeting de Madrid 2009, yang merupakan bagian dari Tour Dunia Atletik IAAF, Mokoena mampu melompat sejauh 8,50 meter.
•Rekor PON
Maria Natalia Londan, Bali berhasil memecahkan rekor PON cabang olahraga atletik nomor lompat jauh pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII di Stadion Utama Palaran Samarinda, Rabu petang. Maria Natalia Londan berhasil melompat sejauh 6,13 meter
•PON XIV/1996 di Jakarta.
6,02 meter atas nama Imelda Yudith S dari Jawa Timur yang dicetak pada
C.  Faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan teknik dalam lompat jauh
Dalam penguasaan teknik tolak peluru terdapat faktor-faktor yang sangat mendukung tercapainya penguasaan teknik dengan baik. Beberapa komponen biomotor dasar yang merupakan unsur-unsur kesegaran yaitu kekuatan, daya ledak, kecepatan, kelentukan, koordinasi dan daya tahan.
1. Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan badan dalam menggunakan daya. Kekuatan dapat dirinci menjadi tiga tipe atau bentuk yaitu :
 ·         Kekuatan maksimum
Kekuatan maksimum adalah daya atau tenaga terbesar yang akan dihasilkan oleh otot yang berkontraksi. Kekuatan maksimum tidak memerlukan betapa cepat suatu gerakan atau berapa lama gerakan itu dapat diteruskan.
·         Kekuatan elastis
Kekuatan elastis yaitu kekuatan yang diperlukan sehingga sebuah otot dapat bergerak cepat terhadap suatu tahanan. Kombinasi dari kecepatan kontraksi dan kecepatan gerak kadang disebut sebagai " power atau daya". Kekuatan ini sangat penting bagi even eksplosip dalam lari, lompat dan lempar.
·         Daya tahan kekuatan
Daya tahan kekuatan yaitu kemampuan otot untuk terus-menerus menggunakan daya dalam menghadapi meningkatnya kelelahan. Daya tahan kekuatan adalah kombinasi antara kekuatan dan lamanya gerakan.
2. Daya ledak
Daya ledak yaitu kemampuan otot untuk menghasilkan kekuatan semaksimal mungkin pada saat melakukan tolakan.
3. Kecepatan atau daya lecut
Kecepatan atau daya lecut adalah kemampuan otot untuk melakukan gerakan menghentak pada saat menolak pada balok tumpu .
4. Kelentukan
Kelentukan adalah kemampuan otot untuk melakukan gerakan persendian melalui jangkauan gerak yang luas. Kelentukan terbatas atau tertahan adalah suatu sebab umum terjadinya teknik yang kurang baik dan prestasi rendah. Kelentukan jelek jugamenghalangi kecepatan dan daya tahan karena otot-otot harus bekerja lebih keras untuk mengatasi tahanan menuju kelangkah yang penjang.
5. Koordinasi
Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dengan tingkat kasukaran dengan tepat dan dengan efisien dan penuh ketepatan. Seorang atlet dengan koordinasi yang baik tidak hanya mampu melakukan skil dengan baik tetapi juga dengan tepat dan dapat menyelesaikan suatu tugas latihan.

6. Daya tahan
Daya tahan mengacu pada kemampuan melakukan kerja yang ditentukan intensitasnya dalam waktu tertentu. Faktor utama yang membatasi pada waktu yang sama mengakhiri prestasi adalah kelelahan. Seorang atlet dikatakan memiliki daya tahan apabila tidak mudah lelah atau dapat bergerak dalam keadaan kelelahan.
Psikologi sama pentingnya bagi seorang pelatih untuk membantu individu atau atlet untuk mengembangkan bagaimana mereka memikirkan kecakapan mental mereka, tetapi juga penting untuk mengembangkan kecakapan fisik mereka. Factor psikologi tersebut antara lain
·         Ketangkasan mental
Ketangkasan mental sangat penting bagi pelatih dan atlet. Ketangkasan mental ini bukan hanya satu sarana untuk menghindari bencana ataupun pemulihan kembali dari terapi ketangkasan mental juga.
·         Motivasi
Motivasi adalah suatu hal yang membuat sukses yang sebenarnya bagi atlet. Pelatih membantu atlet mengerti apa yang ingin atlet raih, tujuan, dan bagaimana meraihnya.
·         Kontrol emosi
Kontrol emosi adalah suatu kemampuan seorang atlet dalam mengendalikan perasaan  dalam menghadapi situasi tertentu.

No comments:

Post a Comment